The Question is..... how?
Memang, ukuran bahagia setiap orang tidak sama, namun mari kita samakan persepsi, dalam tulisan saya ini, yang saya maksud bahagia adalah keadaan dimana idea dan realita, berjalan selaras. Dalam kata lain, apa yang kita inginkan bisa tercapai, sesuai dengan apa yang dambakan.
Kembali ke pertanyaan "How" tadi, karena ukuran tidak sama, maka cara pencapaiannya pun tidak bisa sama. Ya, seperti saya ini.
Kadang merasa, kok mau happy saja susah,
karena sebelum tercapai, harus menanjak, menurun, mengegos..
Ups! Bahasa kapak saktinya keluar.
[maaf, Pendekar 212.. bukan mau nyontek... minjem aja, boleh? Makasih. :-)]
Nah, untuk individu seperti saya, Happiness itu sendiri jarang-jarang tercapainya.
Iya, itu karena saya selalu melihat bahagia sebagai suatu pencapaian. Jika saya berhasil, maka saya bahagia. jika tidak, saya manyun sepanjang-panjangnya.
Tetapi apakah bahagia itu hanya demikian ?
Saya tidak langsung puas dengan pernyataan-pernyataan saya di atas. Kemudian saya mulai mencari, seperti apa sebenarnya kebahagiaan atau perasaan bahagia itu tadi.
Ternyata, setelah sekian lama, saya menemukan bahwa selain bahagia ada karena suatu pencapaian, bahagia juga bisa muncul dari hal-hal kecil yang menyentuh hati kita.
Senyum di pagi hari
Secangkir kopi krim yang harum
Kue dan cemilan sebagai starter
Sepotong roti berlapis mentega
Senyum lagi
Sapa
Salam
Bercanda dengan teman
Senyum di sore hari
French fries
Strawberry
Hot chocolate
Hal-hal sederhana, yang hanya kita sendiri yang bisa melakukannya.
Kadang kita tidak sadari semua ini, karena hanya melihat pada hal yang besar dan lupa pada hal yang kecil.
Dan satu kata dari saya...
Always hoping the happiness can come to you
doesn't make you happy
so
why don't you
yeah, you..
bring yourself to happiness !!!
Asik kan..?
Selamat sarapan !!!
Just a note in a cold morning :)
No comments:
Post a Comment