Thursday 22 July 2010

Ingatan di pagi dingin


Terlalu pagi
Terlalu dingin

Menghembuskan nafas 
Dekat dengan kaca jendela
Menatap lalu lintas pagi yang masih lengang

Terlempar ke suatu ingatan
Seseorang dari buku lama
 
Aku mengenalnya di suatu tempat pertemuan anak muda di sekitar Jakarta Selatan. Ramah, sikap yang sopan, tutur kata yang baik, very positive mind. Berjanji untuk bertemu kembali jika suatu hari dimungkinkan. Tampak terkaget-kaget ketika kembali kutemui dan " The story begin..."

Tidak banyak cerita yang aku punya bersamanya. Kebersamaan kami yang sangat singkat, karena keinginan yang besar akan kebersamaan tadi ternyata hanya bisa terjadi dalam waktu yang tidak lama. Bukan siapa yang melepaskan siapa atau siapa yang mengkhianati siapa. Pertimbangan mendalam dan sepihak memutuskan keadaannya. Tapi justru itulah yang membuat, lebih banyak pertemuan singkat yang berkesan. Entah mengapa demikian.

Dalam cerita bersamanya 
Pertama kali aku merasa begitu menginginkan sesuatu.
Seperti gelembung balon raksasa yang akan meledak
Bergetar hebat

Pertama juga aku melakukan sesuatu yang bukan diriku
Marah memuncak dan menggelegar
Walaupun berlari mencoba menahanku dengan sejuta kata maaf
Tak bergeming dan  tak dapat memaafkan
 
Dalam banyak pertemuan singkat 
Hati menunjuk pada diriku bahwa aku amat tolol untuk mengakui
Aku masih menginginkan
Rasio yang menahanku dan menasehatiku untuk merelakan

.....

Masih dingin pagi ini
Masih terkenang aku dalam memori

Ada sesuatu yang menggelitik. Ingat dan rindu adalah dua hal yang berbeda namun berbeda tipis. Terakhir kali, memintaku untuk menghubunginya. Dari situ aku memutuskan untuk bilang " Sayonara !!". Jepang terlalu jauh untukku dan aku tak ingin semuanya berlanjut. Kebodohan lain yang kupelihara dalam diriku.

Bertahun berlalu, lebih dari 12 tahun.  Lama sudah mencari, di dunia nyata maupun maya, bahkan ke dunia mimpi. Musim memutuskan untuk terus berganti dan tak memperdulikanku. Aku goyah dengan kenangan lalu. Jika mungkin kuperbaiki, perjumpaan rasanya dapat mendukungku untuk satu kata maaf yang terus kusimpan untuknya. Aku ingin ia memaafkanku.

Dalam dingin pagi ini
kenangan dari buku lama
Harus kututup untuk kali ini

I Still waiting for the news.
Please, Try to find me this time.
Please, Ryan ?

2 comments:

  1. Dee pernah bilang... esensi hidup adalah 'mengalami', tersenyumlah sayang... karena gejolak yang kaualami adalah bagian dari kelengkapan hidup. Tetaplah menunggu, biar tolol tapi tanpa merasa tolol qta mungkin tidak akan pernah merasakan pencerahan datang...

    ReplyDelete
  2. Thank you, dear... I'll keep up the spirit..

    ReplyDelete