Wednesday 17 August 2011

finished vs unfinished

Case 1...
Condition of that days force us

One biggest mistake for a relationship is depending to one another. By depending on, one cannot hold on to an identity that make someone become  "unique". Depend on others in many ways, bring weaknesses to a person, and it may become worst when it is continued as a habit. people will loose their identity.

And that's what had happened. Even if the condition that days force us to do that, recently, come to a thinking to have these statements : how could that happened, it' s a big mistake, It was wrong to count on somebody else.

Case 2...
Commitment lost

When someone makes a promise to another, meaning, in deep commitment, there's something inserted which is the basic of a commitment : Believe.

When someone believe, in a relationship, it will describe like someone is handing the important matter and let the other get involved in it, together arranging something in the term of progressing by solving problems.

When someone in that chain of relation, break the promise, the commitment in this case, automatically something will be disturbed. Imbalanced. Dissapointment appears. Untrusted.

After that it should be : rethinking.
Everything will be back to zero. Needs a lot of energy to stacked the block again. Tiring and it might go through long negotiation.

Only a wide ocean heart can accept that... to start all over again.

Case 3...
Cannot forgive

When it has passed the reconciliation stage and get a new resolution, someone will try hard to keep the balance and make sure that everything worked properly. Keep an eye for every posibility of making mistakes. Try not to get hurt anymore, keep the heart beats as usual that in fact it works twice in beating!

And after all, accident always follow the first accident that ever happen, someone who already dissapointed would turn into giving up. Make a U-turn. Close the door and throw away the key of heart would be an easier option  than starting it over from zero.

So, here it comes the "cannot forgive". Decision to be made, the easiest one, to decrease the burden in heart. Over the limit, cross the line. Patient is not the key anymore.

Cannot forgive is the determination. 

Case 4...
This part will never leads into satisfaction

In this part, there's so many "finished and unfinished"  that can never resolved in a short term. People take a long break to heal their heart, renew their life. Throwing temper sometimes. Find something to comfort life.  A new begin. All to the good. But still there's "finished and Unfinished", as long as there's no convenient state of the heart, people will still try to "finish" the "unfinished"

I guess, that's how it is.

Published with Blogger-droid v1.7.4

Tuesday 16 August 2011

Pillow TalkPillow Talk by Christian Simamora
My rating: 4 of 5 stars

I like when the author describe the character... Especially Jo. I like his character the most. He represent a good side of a man. If in my world, appeared once someone like him, I won't have hesitation to choose a man like him.

In other way, I don't like the author way in describing Ems. She's too cheap, inconsiderate, a little bit hedonist, short thinking, I think she's a little bit "Hypocrite" .. hehhee.. sorry Christian Simamora, dear... I don't enjoy her character.

But after all, Two thumbs up for the author.. I like the way he's writing.. Fresh and not let us get bored.

View all my reviews

Tuesday 9 August 2011

Tangis

Mengapa harus ada tangis
Mengapa harus ada benci
Mengapa harus turun air mata
Mengapa harus dalam duka lara

Mengapa tak kau biarkan semua ceria
Mengapa tak kau biarkan semua bahagia
Indah sinar benderang
Bagai cahaya matahari gemerlap

Aku i.ngin ke sana
Ke negeri cahaya
Di mana tak ada duka dan nestapa..
Published with Blogger-droid v1.7.4

Please, borrow me..

Please, borrow me ..


Borrow me your heart
So I can understand
How you feel
How you will judge
Because it's not too easy to measure what you've felt
Even you told me everytime
And even I tried to digg out my sense to feel you thoroughly


Borrow me your brain
So I can think the same way like what you're thinking
And the things you hide
So I can understand
You don't have to tell me
I will jump into conclusion at a second
Because
You always say that I don't understand
Even it irritating to hear those words
Believe me, I'm still trying all this time


Borrow me your wisdom
Because the way I see is always mistaken
You said that I always do the wrong thing
Never a single thing that right
I want to see what kind of a wisdom you have
So perhaps we can make it on the same standard
And leave our misunderstanding behind


Please, borrow me you
So I can understand you inside and outside
So you can say out the word that 
You
Proud of my existance ...

Sunday 7 August 2011

Di antara dua jurang

Kau tahu,
Jurang itu bertolak belakang
Setiap jurang punya keangkuhannya sendiri,
Karakternya sendiri
Keangkuhannya sendiri
Yang semuanya menunjukkan rasa tersendiri
Kengerian..ketakutan tersendiri
Dan menuntun ke arah
Kesepian
Keegoisan
Keras kepala
Ketulian
Kebuntuan nurani..

Aku berdiri d antara 2 jurang
Tampak tajam dan curam
Suram dan muram

Aku tak ingin memilih yang mana
Aku tak ingin berada di dalamnya
Aku jalan terus di antara jurang-jurang egois yang menginginkan kehidupanku yg saat ini tengah lelah ditanjakan terjal
Aku jalan terus
Tak pedulikan
Berharap segera bertemu
Bukit hijau indah dambaan
Meskipun mungkin itu nanti berarti surga
Sampai d ujung perjalanan
Published with Blogger-droid v1.7.4

Bandung minggu pagi

Keren selali melihat Bandung pagi hari.
Cuacanya, hawanya, warnanya...
Published with Blogger-droid v1.7.4

Friday 5 August 2011

5 cm

Saya lagi baca ini  :


Nanti saya review ya.... 

Eittss!!
Baru masuk lagi... intinya novel ini cerita pengalaman asli penulis, rame, seru, lucu, dan haru. Membangkitkan semangat... !!!

Dan suka banget sama konsepnya 5 cm
Juga Quotenya :

"Tidak ada yang pasti di dunia ini, satu-satunya yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri"
Einstein



Novel ini bikin semangat, saya jadi terinspirasi. Terima kasih buat penulis, karena sudah meramaikan dunia tulis menulis...

Wednesday 3 August 2011

Berdoa, B !

Berdoa, B!


Kata-kata yang terakhir sebelum saya meninggalkan mereka.
Benar, dalam keadaan seperti ini, saya hanya bisa pasrah dan seharusnya saya mencari kekuatan yang paling besar untuk menopang segala kegalauan saya. Bukan hanya itu, saya juga harus mencari sandaran dan jalan keluar dari masalah saya.


Tapi suara-suara mereka itu, hanya bisa bergaung di kepala saya saja. Semenjak kemarin, sorenya dan pagi ini, selalu saya mendengar suara yang mengingatkan saya itu. Rasanya seperti bercokol di dalam indera pendengaran saya, dan tak mau berhenti mengeluarkan bunyinya, sampai saya betul berdoa.

Kenyataannya, saya tidak bisa berdoa. 


Pagi ini, pagi yang dingin, tepekur di dalam kendaraan umum yang masih sepi. Sementara hati saya berpacu, mencoba menjauh dari segala rasa sedih dan kacau, otak saya tetap mengetuk-ngetuk tengkorak kepala saya dengan cepat, sehingga beberapa kali saya harus memegangi kening saya yang rasanya mau pecah.


Berdoa, B!
Suara itu terdengar lagi. Gambar kemarin lewat di depan mata saya. Kawan-kawan saya yang menyemangati saya dengan menyuruh saya berdoa.


Sampai saat ini saya tak bisa berdoa, saya tidak tahu bagaimana caranya, saya merasa beku sekaligus panas, saya merasa kaku sekaligus lemas. Saya seperti terikat tali besar di badan, tercekat di tenggorokan. 
Saya masih belum bisa berdoa. Saya hanya bisa berkata di dalam hati: 


" Tuhan, lindungi kami semua. 
Tuhan, bantu saya, bantu kami..."


Dan, saya masih belum tahu apakah saya bisa berdoa.


Foto taken from here : http://photos2.fotosearch.com/bthumb/CSP/CSP223/k2231226.jpg

Tuesday 2 August 2011

Baca : Ai, Cinta Tak Pernah Lelah Menanti



Picture from here

Satu-satu  kata untuk novel ini :
Keren !!!
Romantis !!!

Suka banget !!!


Ai, Sei dan satu lagi, Shin. 
Ai dan Sei adalah sahabat sejak kecil yang ternyata diam-diam saling mencintai. Sama-sama saling tidak menyadari sejak kapan perasaan cinta itu memasuki hati masing-masing. Walau saling mencintai, tetap saja, denial selalu ada. Mulai dari Ai yang berusaha menahan ketir hati melihat Sei yang beranjak dewasa yang mulai banyak penggemar, dan Sei yang selalu dianggap sebagai halangan besar bagi penggemar Ai. 

Berat ya? 
Melihat dari sisi Ai, pasti hatinya minimal merasa pilu ketika Sei ditembak cewek cantik di depan matanya.  Begitu juga Sei yang harus menghadapi setiap cowok yang suka sama Ai, yang mereka itu harus yakin dahulu bahwa Sei bukan penghalang, bahwa Sei adalah benar hanya sahabat Ai. Well, bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia, ternyata suatu kelemahan juga.

Sampai suatu hari datang sahabat baru, Shin. Mereka menghiasi hidup mereka bertiga, bersama. 
Dunia bertiga dilukiskan indah... sekali. 
Saling sayang, saling mengerti. 
Shin yang mencintai Ai, dan Ai yang menemukan cinta yang saling mengisi bersama Shin. 
Berbeda dengan cinta Sei dan Ai yang bergantung satu sama lain, tak terpisahkan dan saling membutuhkan. Sei menerima semua demi kebahagiaan orang yang dicintainya dan selalu dalam jarak aman  mengamati mereka. (Wow.. ada cowok yang punya batas pengertian seperti Sei? More than Perfect!!)

Sampai suatu hari Shin pergi dan tak bisa kembali. 
Seperti jeda waktu, berada di dalam kotak sementara waktu bersama Shin. 
Ketika Shin pergi, kemanakah cinta Ai pergi? Tetapkah ia akan bersama dalam kenangannya dengan Shin?

Mau tau? Beli bukunya !!
Jamin puas bacanya.

Ssss...ttt!!! Nanti kapan-kapan aku kasih bocorannya deh. :-P

   

    Link :   Blog Pengarangnya, disini 

Baca Lagi : Heart Block



Baca lagi, novel karya Okke 'Sepatumerah' 
Baca websitenya di
http://blog.sepatumerah.net/ dan   http://heartblockthenovel.blogspot.com


Awalnya tertarik karena sampul depannya yang menarik, kemudian ada sekilas cerita di bagian belakang nya yang bikin penasaran.  Ceritanya tentang seorang penulis bernama "Senja" yang mengalami Writer's Block, keadaan tidak bisa menulis alias buntu.
Keadaan buntu itu bisa datang karena keadaan tekanan, entah dari luar atau dari diri penulis sendiri. Misalnya karena target, deadline seperti di dalam novel ini. Bisa juga dari kondisi penulis yang tidak fit, kebanyakan berpikir, kepalanya sampai mengeluarkan asap. Biasanya, case yang serupa dengan saya adalah expectation terlalu tinggi tapi source yang kurang juga bikin jalan buntu buat ide kreatif menulis. Akhirnya jalan-jalan jadi temporary way out yang bantu mood dan creativity itu kembali dengan sendirinya. Di novel ini, jalan-jalannya Senja diwarnai dengan pertemuannya dengan tokoh yang digambarkan almost perfect yang bernama "Genta".

Kalau kata saya, Genta itu jadi seperti penyuntik ide cerita buat  Senja. Keren kan, kalo lagi buntu terus ada yang nyuntik-nyuntik buat semangat lagi. Yang udah pernah ngerasain pasti setuju dengan saya !!

Pada awalnya, saya memutuskan membaca novel ini dengan harapan bisa dapat solusi, ketika penulis mendapatkan situasi yang ga mood, blank, tidak punya ide baru, bingung mau nulis apa. Situasi ini seperti sebuah penyakit, yang dipercaya menakutkan buat penulis pemula macam saya. Maka, saya ambil dari rak buku dan mulai baca, tetapi... harapan saya tidak terpenuhi, euy !!! Maaf ya Mbak Okke... beneran, saya mutung abis baca ini. Bukan karena "Kentangg" nya... alias kena tanggungnya. Saya biasa dan suka sama yang nanggung. Tapi, entah ya... mungkin harapan saya yang kelewatan. Mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalah, bukan langkah yang bijaksana. Saya berharap bisa mengintip ke dalam kreasi penulis, menyerap idenya dan memperkaya gudang pengetahuan saya. Mungkin saya salah baca. 
Tetapi, dari semuanya bisa saya bilang, bacaan ini termasuk ringan, cocok buat mereka yang tidak punya banyak waktu tetapi butuh hiburan ringan.  Dibaca sambil nunggu jam kuliah selanjutnya atau sambil nunggu bis. kalo itu situasinya, maka cocok sekali. tapi tetap ga cocok buat saya. Gapapa ya, Mbak? Peace....

Eitttsss, tapi bukan artinya novel ini tidak ada kelebihannya. Jelas ada. Bagus? Ya iyalah! Kalo sampai naik cetak, berarti bagus kan? Nah, ada beberapa Quote yang bagus dicantumin disitu, dan saya suka (kalo mau tau, beli dulu bukunya ...) 

Baiklah, saya hanya bisa tulis segitu... tanpa maksud ingin memberi kritik ataupun menyinggung, mohon maaf bila ada kesalahan dalam kata-kata saya. Terimakasih, Mbak Writer yang keren blog sepatumerahnya.. saya mau baca itu juga kapan-kapan.  :-)