Thursday 14 October 2010

Ninja Assassin

Film ini banyak menyajikan unsur sadis, tetapi secara pengolahan gambar walaupun tidak banyak efek kamera yang ditampilkan, film ini patut diacungi jempol. Diperankan oleh Rain, aktor Korea yang diakui oleh banyak  wanita bahwa Rain itu cakep  banget  dan saya juga mengakui bahwa selain tampang, Rain jago dance dan bela diri. Terbukti dengan aktingnya di film ini, di banyak adegan berkelahi tampaknya Rain tidak digantikan stunt-man. Padahal, mungkin ada kali ya, kalo yang bahaya-bahaya banget. Hanya kebanyakan kita bakal lihat Rain sendiri yang melakukan adegan berbahaya tersebut. The Director - James Mc Teigue mengatakan kalo Rain memang hebat dan berusaha keras, bahkan hebatnya, beberapa stunt-man sempet terluka karena senjata, tapi itu tidak berlaku bagi Rain. Suit..suitt… hebatnya.





Katanya sih, dia melalui training selama 8 bulan untuk merubah bentuk tubuh jadi ber pack-pack dan belajar banyak martial Art, campuran berbagai seni beladiri, belajar ilmu ninja dan ekspresi ninja. Rain juga belajar menggunakan senjata – senjata  ninja itu. Hiy.. serammm.  

Rain berperan sebagai ninja yang membelot dari klannya. Mengapa membelot? Alasanya karena tidak dapat menerima paham klan tersebut yang tidak kenal ampun dalam membunuh. Mau teman, sahabat, jika tiba saatnya harus membunuh, Raizo nama lakon yang diperankan Rain dalam film ini –  tidak boleh menolak tugas membunuh tersebut, walaupun itu adalah kawan atau sahabatnya sendiri. Puncak – puncaknya ketika ia dihadapkan pada situasi dimana kiriko teman perempuan dan sahabat yang paling dekat dan mengerti Raizo – memutuskan untuk melarikan diri dari perguruan. Kiriko merasa tempat itu tidak sesuai dengan kata hatinya. Sesuatu  semestinya tidak dihalangi untuk tumbuh, itu pendapat kiriko tentang bonsai di halaman. Ini juga yang membuka mata Raizo, bahwa dunia itu luas dan manusia mempunyai pilihan, menuju kebebasan. Maka di dalam hati memberontak – walaupun tak berbuat apa-apa – ketika kiriko tertangkap dan dibunuh oleh Takeshi. Dendam dan benci. Ketika suatu kali ia diminta menghabisi temennya,  ia menyerang Ketua Ozunu klan dan hal itu menjadikan dia seorang pengkhianat bagi kumpulannya. 

Ia diburu oleh teman – temannya, dikejar. 
Klannya melakukan banyak kejahatan dengan menghabisi banyak orang.
Pembantaian !!! Assassination !!!!

Penyelidikan melibatkan Mika salah seorang agen dari Europol. Mika mengetahui sesuatu, tentang aliran dana kepada Klan Ozunu, mitos tentang mereka dan pembunuhan – pembunuhan yang dicurigai dan mengarah kepada klan tersebut. Hingga suatu hari  Mika mendapatkan sepucuk surat berisi pasir yang menandakan kematiannya  akan datang,  sama seperti orang-orang yang sebelumnya terbunuh, yang ia sendiri selidiki kasusnya.  Pada saat itulah Raizo muncul, dengan bantuan untuk melindungi Mika.  Mika bekerja sama dengan seniornya,  Maslow. Namun karena entah itu salah paham atau trik saja, Maslow menangkap Raizo dan mengurungnya. Anehnya Raizo tidak marah ataupun memberontak ketika ditangkap, malahan ia memperingatkan Mika dan pasukan Maslow bahwa akan ada serangan ninja dan sebaiknya semua meninggalkan tempat secepatnya. 

Peringatan ini diabaikan oleh Maslow. Maka terjadilah peristiwa serangan ninja yang banyak memakan korban.  Tidak  seimbang sih sebenarnya, ninja yang bisa menghilang, melawan pasukan tentara bersenjata canggih. Secanggih-canggihnya senjata, kecil kemungkinan bisa menembak ninja.

Scene pertempuran ini sangat seru sehingga bikin napas tertahan. Tapi adegan yang paling berkesan adalah ketika Raizo berhadapan dengan klannya sendiri dan gurunya. Adegan akhirnya keren, dech !

Nah, Lewat film ini Rain memenangkan penghargaan di MTV Movie Award 2010 sebagai The Biggest Badass. Congratulation, Rain !!

Buat yang ga kuat adegan berdarah-darah, tidak direkomendasikan buat nonton.  Juga buat anak - anak  dan remaja, too sadistic.... Not Recommended yo !!! 





No comments:

Post a Comment